Selasa, 05 Juni 2012

Konstruksi Baja Ringan untuk Dinding Eksterior

Sebagai sebuah material yang kini semakin populer, baja ringan memiliki karakter khusus. Tebalnya bervariasi, rata-rata kurang dari 0,5mm dan cukup kuat untuk dirangkai sebagai atap dan dinding.

Di pasar material,
baja ringan dijual dengan berbagai spesifikasi dan desain. Baja ringan rata-rata telah dilapis dengan material antikarat yang antara lain berupa coating aluminium dan seng. Keberadaan coating itu membuat baja dapat terhindar dari karat hingga sekitar 20 tahun sejak terpasang.


Hal lain yang membuat
baja ringan dilirik orang adalah fleksibilitas desain dan fungsinya. Misalnya saja atap baja dan berbagai fungsi untuk properti lain. Keragaman warnanya menjadikan pelat baja ringan mulai dipergunakan untuk beragam kepentingan. Mulai dari atap baja, dinding, dll.


Salah satu yang coba diterapkan adalah menjadikan pelat baja ringan sebagai pelapis
konstruksi dinding eksterior rumah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melapiskan pelat baja pada dinding eksterior. Proses pelapisan ini pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika ingin menjadikan pelat baja ringan sebagai aksen relief, maka baja perlu dipasang pada sebuah rangka kisi-kisi yang telah tertempel pada dinding. Atau jika ingin langsung menempelkan konstruksi pelat baja ke dinding, maka cara ini pun dapat dilakukan dengan menyekrupkan pelat baja langsung pada dinding rumah.

Perhitungan Volume Lantai atas

Bag 1
Pada Artikel ini kami menyajikan cara menghitung volume pekerjaan Pembangunan rumah 2 lantai, Karena Panjangnya artikel maka kami buat bersambung dan juga seharusnya setiap pembahasan agar dapat dimengerti disertai dengan gambar, tetapi karena keterbatasan DiskSpace yang di miliki web ini maka gambar kami pisahkan untuk di download tersendiri, dan kami sarankan agar dapat dimengerti setiap pokok bahasan silakan Down Load GambarDISINI.
A. PEKERJAAN LANTAI 1
I. PEKERJAAN AWAL
1. Pembersihan Lokasi
Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya harga perkiraan.
2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank.
Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari
suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank .
Cara menghitung Volume = (pajang bangunan + 2 meter)x2 + (lebar bangunan +
2 meter)x2 = meter
Volume untuk denah diatas = (15+2)x2 + (8,5+2)x2 = 55 meter
II.PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
1. Galian Fondasi Batu kali
Lebar bawah fondasi = 60 cm, lebar atas fondasi = 30 cm, tinggi fondasi = 60
cm.
Panjang = (8,5+1,5+1,5+5+2+3+7+5)+(15+10+1,5+3,5+4+3+15)= 85,5 m.
Lebar galian diambil lebar fondasi ditambah 20 cm menjadi 80 cm, kedalaman
galian sama dengan tinggi fondasi 60 cm.
Volume galian fondasi batu kali = 0,8 x 0,6 x 85,5 = 41,04 m3
CaraMenghitung Volume Pekerjaan Bagunan 2 Lantai | tamat, adalah kelajutan dari artikel Cara Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan 2 Lantai BagianEmpat,Tiga, Dua, Sat u, Sebaiknya untuk memahami artikel Cara Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan 2 Lantai, Baca artikel bagian sebelumnya.
Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3
2. Galian Fondasi Plat.
Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm.
Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3
Urugan Kembali 40% dari 13,6 m3 = 5,44 m3
3. Galian Saluran Air kotor
Saluran menggunakan pralon 4”, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2)
+(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 m
Kedalaman galian diambil rata-rata 0,5 meter lebar 0,5 meter.
Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3
Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3
4. Urugan Lantai
Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm
Volume Urugan = 63,75 m3
III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI
1. Pasangan Fondasi Batu Kali
Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter
Lebar atas fondasi = 0,3 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, tinggi = 0,6 m.
Luas = (0,3+0,6)/2 x 0,6 = 0,27 m2.
Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3
Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1
PC : 6 Pasir, 1 PC : 8 Pasir.
Untuk daerah – daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan
Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3
2. Galian Fondasi Plat.
Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm.
Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3
Urugan Kembali 40% dari 13,6 m3 = 5,44 m3
3. Galian Saluran Air kotor
Saluran menggunakan pralon 4”, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2)
+(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 m
Kedalaman galian diambil rata-rata 0,5 meter lebar 0,5 meter.
Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3
Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3
4. Urugan Lantai
Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm
Volume Urugan = 63,75 m3
III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI
1. Pasangan Fondasi Batu Kali
Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter
Lebar atas fondasi = 0,3 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, tinggi = 0,6 m.
Luas = (0,3+0,6)/2 x 0,6 = 0,27 m2.
Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3
Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1
PC : 6 Pasir, 1 PC : 8 Pasir.
Untuk daerah – daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan
camp
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
Volume 17 bh F
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
Volume 17 bh Fondasi = 17 x 0,15 = 2,55 m3
Karena Fondasi termasuk struktur utama gunakan analisa setiap 1 m3 beton
membutuhkan 200 kg be
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
Volume 17 bh F
1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8
Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2
Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2
Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2
Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3
Volume 17 bh Fondasi = 17 x 0,15 = 2,55 m3
Karena Fondasi termasuk struktur utama gunakan analisa setiap 1 m3 beton
membutuhkan 200 kg be

CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (BAGIAN 2)
Cara menghitung Volume pekerjaan :
I. Pekerjaan Awal
1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk
menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume
pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan
2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000,
maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.
2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau
letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan
2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter
dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17
m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.
II. Pekerjaan Galian dan urugan
1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi,
dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah
fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan
10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan
oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman
galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi =
satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah
dapat dilihat analisa pekerjaan galian.
2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan
dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah
tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari
volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60
m3/3 = 20 m3.
III. Pekerjaan Fondasi
1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi
Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan
batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara
perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material
dan upah lihat analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk
bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang
fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar
bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas
fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x
0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.
IV. Pekerjaan Beton
1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas
fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total
sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah
begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah
begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton
yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =
(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+
((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84
meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang.
Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah
tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan
adalah volume beton.
2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian
dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi
= volume kolom satuan m3.
3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan
luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali
digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi,
caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,
pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan
ukuran ½ bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung
keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun
jendela,daun pintu,boven, satuan m2.
2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang
tidak di aci seperti dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar
kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran
disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding
maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.
VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela
1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau
m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen
kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood,
dalam perhitungan volume
u
ntuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling
kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak
angin, slot.
http://htmlimg1.scribdassets.com/k6tji9c7qbi58jk/images/8-538fa2aa25/000.png
CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (Bag.3)
VII. Pekerjaan Rangka Atap.
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan
dimensi kayu yang dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25
meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 =
0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.
2. Pembuatan Gording.
Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan
sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume
sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok.
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item
pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang
membedakan nama item pekerjaan.
5. Pasang Kuda-kuda.
Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda,
adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak
membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah
dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda.
Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan
volumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diata
Lebar = (0,08×2)+(0,12×2) = 0,4 m
Luas = 59,8 x 0,4 = 23,92 m2
d. Pengecatan daun pintu dan jendela
luas = (5,67+3,2+3,36) x 2 = 24,46 m2
B. PEKERJAAN LANTAI 2
I. PEKERJAAN BETON
1. Balok 15/30
Panjang = 7+4+5+4+7+2+10+3+8+4+14 = 68 meter
Volume = 0,15x(0,3-0,12) x 68 = 1,84 m3
(0,12 adalah tebal plat)
2. Balok 15/20
Panjang = 7+5 = 12 meter
Volume = 0,15 x (0,2-0,12) x 12 = 0,14 m3
3. Balok 18/40
Panjang = 5 meter
Volume = 0,18 x (0,4-0,12) x 5 = 0,25 m3
4. Ring Balk 15/15
Panjang = 7+3+3+7+3+4+5+5+2+10+1+2+8+3+1+10+15 = 89 meter
Volume = 0,15 x 0,15 x 89 = 2 m3
5. Kolom Praktis
Tinggi = 3,5 meter jumlah = 20 bh
Panjang = 3,5 x 20 = 70 meter
Tinggi = 1 meter jumlah = 3 bh
Panjang = 3 meter
Total panjang = 73 meter
Volume = 0,15 x 0,15 x 73 = 1,64 m3
6. Plat Beton
Luas = (10×7)+(1×2)+(5×4) =92 m2
Luas Void = 3 x 7 = 21 m2
Luas bersih Plat =92 – 21 = 71 m2
Volume = 71 x 0,12 = 8,52 m3
7. Tangga
Luas = (3,36×0,8)+(2,64×0,8)+(0,8×0,8) = 5,44 m2
Volume = 0,2 x 5,44 = 1,09 m3
Volume antrade dan optrade
Luas = 0,5 x 0,2 x 0,3 = 0,03 m2
Volume = 0,8 x 0,0,3 = 0,02 m3
Jumlah = 18 bh
Volume total = 18 x 0,02 = 0,36 m3
Volume beton Tangga = 1,09 + 0,36 = 1,45 m3
II. PEKERJAAN PASANGAN BATA
a. Pasangan Dinding Bata Kamar Mandi 1:3
Pasangan Bata kamar mandi menggunakan spesi campuran 1:3 Agar air tidak
merebes melalui dinding.
Panjang dinding = (2×2)+(2×2) = 8meter
Tinggi Dinding = 3,5 meter
Luas =8 x 3,5 = 28 m2

Dak Beton Lantai

Dak lantai beton merupakan salah satu alternatif lantai tingkat atas untuk rumah bertingkat, selain pelat lantai kayu dan keramik komposit beton (keraton). Lantai bertingkat diperlukan untuk menambah ruang bangunan bagi lahan terbatas. Hal ini terutama di daerah perkotaan dimana harga tanah sangat tinggi. Membuat rumah bertingkat akan lebih hemat daripada menambah luasan lahan. Itupun kalau lahannya ada, kalau tidak tentunya menambah lantai satu-satunya pilihan. Semakin luas lantai semakin tebal kebutuhan dak-nya begitu pula balok sebagai penahan beban. Bagaimana cara menghitungnya, simak sampai selesai artikel ini.
Pelat lantai beton dibuat dengan menggunakan material utama besi dan beton yang terdiri dari campuran semen, pasir, koral/split dan air dengan komposisi sesuai kebutuhan tingkat kekuatan (mutu). Cara pengerjaannya adalah dengan membuat rangka besi terlebih dahulu yang kemudian dipasang diatas cetakan plat beton. Cetakan beton biasanya terdiri dari papan yang dilapis triplek agar lebih rapi kemudian disangga scafolding atau perancah lainnya seperti bambu, galam ataupun kayu. Setelah rangka besi plat terpasang dan diikat menyatu dengan menggunakan kawat beton baru dilakukan pengecoran secara kontinyu hingga cor betonnya merata. 
Tidak semua bangunan membutuhkan pelat lantai yang sama tebalnya. Semakin luas bentang maka semakin tebal yang dibutuhkan dan semakin tebal balok yang mesti dipersiapkan. Hitungan sederhana untuk menentukan kebutuhan tebal pelat lantai beton adalah dengan menggunakan rumus berikut : 1/40 x L. L adalah lebar bentang, misalnya bangunan 4 x 4 m, maka 1/40 x 4 = 0,1 atau 10 cm. Rumus balok 1/12 x L. Jadi balok yang mesti dipersiapkan untuk menahan beban adalah 1/12 x L = 0,33 atau 33 cm. Terkadang, tukang konvensional akan membuat dak setebal 12 cm untuk luasan diatas (overspek). Meskipun kekuatannya berlebih namun konsekuensinya beban juga bertambah, efeknya akan membebani struktur keseluruhan, artinya dibutuhkan struktur yang lebih kuat. Tentunya ini akan menambah cost yang sebenarnya tidak diperlukan. Akibat fatal dari overspeck adalah nantinya saat ada gempa besar struktur tanah tidak mendukung, bangunan tetap runtuh atau rusak dengan material lebih berat dan lebih merusak. jadi intinya membangun cukup adalah lebih baik daripada overspek. Untuk lebih baiknya sebelum anda membangun sebuah rumah tingkat konsultasikan lebih dengan dengan arsitek yang ahli dibidangnya.

Oh ya, bagi anda yang memerlukan kiat dan tips dalam menghemat dan menekan budget pembangunan rumah, silakan klik  :

Perhitungan volume pintu dan jendela

Berikut ini dilampirkan gambar denah letak tipe kusen, pintu, clan jendela. Dengan melihat denah letak tipe kusen maka pelaksanaan pekerjaan, perhitungan volume, dan pengecekan pada akhir pengerjaan akan lebih mudah.
Kusen Kayu
Pekerjaan kusen merupakan pekerjaan kayu halus, karena akan menentukan baik tidaknya nilai fisik bangunan rumah tersebut. Pada umumnya kusen terbuat dari bahan kayu berukuran 5 cm x 10 cm, 6 cm x 12 cm, dan 6 cm x 15 cm. Sebelum pekerjaan kusen dilaksanakan, bahan kayu yang dipakai harus dikeringkan terlebih dahulu, baik kering angin maupun kering oven. Pengeringan ini dilakukan untuk menghindari penyusutan kayu setelah kusen dipasang. Volume kusen dihitung dengan satuan m3.
Rumus : V = L x p
= ( b x h ) p
Dimana :
V = volume kusen
L = luas penampang kayu
p = panjang kayu
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu

B. Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela

Daun pintu berfungsi sebagai sirkulasi manusia, barang, dan udara. Daun pintu dibuat dengan berbagai ukuran standar, yaitu 72 cm x 202 cm, 82 cm x 202 cm, dan 82 cm x212 cm.
Daun jendela berfungsi sebagai mediator pertukaran udara dan penerang ruangan. Selain itu, daun jendela juga menjadi salah satu faktor yang dapat memperindah tampilan bangunan rumah secara keseluruhan.
1. Pekerjaan Daun Pintu Panel Multiplek
Daun pintu panel multiplek bisa dihitung dengan satuan buah atau m2.
Rumus : V = l x h x ∑p
Dimana :
V = volume daun pintu
I = lebar daun pintu
h = tinggi daun pintu
p = jumlah pintu
  1. Pekerjaan Daun Pintu Garasi
Daun pintu garasi berfungsi sebagai akses keluar masuk mobil, manusia, barang, Berta sirkulasi udara. Daun pintu bisa dibuat dengan berbagai ukuran sesuai luas ruang garasi. Volume daun pintu panel garasi bisa dihitung dengan satuan buah atau m2.

Rumus : V = l x h x ∑p

Dimana :
V = volume daun pintu garasi
I = lebar daun pintu
h = tinggi pintu
p = jumlah daun pintu garasi

  1. Pekerjaan Daun Pintu Kaca

Daun pintu kaca bisa dihitung dengan satuan buah atau m2. Daun pintu kaca menggunakan satuan m2.



Rumus : V = l x h x ∑p

Dimana :

V = volume daun pintu kaca
I = lebar daun pintu
h = tinggi daun pintu
p = jumlah daun pintu kaca

  1. Pekerjaan daun pintu PVC

Daun pintu PVC digunakan pada ruang KM (WC) atau tempat yang lembab. Daun pintu PVC dibuat dengan pasangan kusen PVC atau pabrikasi. Daun pintu PVC didapatkan langsung di toko bahan bangunan dengan berbagai bentuk, motif, dan warna. Daun pintu PVC dihitung dengan satuan buah. Volume pintu PVC dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua pintu PV

Rumus : V = ∑ p PVC

Dimana :

V = volume daun pintu PVC
p PVC = jumlah pintu PVC

  1. Pekerjaan daun jendela

Pada rumah yang sedang dihitung biaya pembangunannya terdapat beberapa tipe daun jendela. Daun jendela dihitung dengan satuan buah atau m2.


Rumus : V = lxhx∑dj

Dimana :

V = volume Daunjendela
I = lebar daun jendela
h = tinggi daun jendela
dj = jumlah daun jendela


Tipe daun jendela pada bangunan yang sedang dihitung ini terdiri dari beberapa tipe atau juga dapat di hitung dengan rumus sbb:

Rumus : ∑ V total = ∑ Vdj



Dimana :

V total = volume seluruh tipe daun jendela
Vdj = jumlah volume daun jendela
C. Pekerjaan Boven Ligh

Boven ligh merupakan ventilasi yang terletak di atas pintu maupun jendela yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan penerang ruangan. Bentuknya lebih kecil dari jendela. Volume boven ligh dihitung dengan satuan buah.


Rumus : V total = ∑ boven light


Dimana :
V = volume boven ligh
boven ligh = jumlah boven ligh

D. Pekerjaan Kusen Sopi-sopi

Kusen sopi-sopi teras pada materi ini adalah berdiameter 40 cm. Kusen sopi-sopi merupakan aksen variasi rumah bagian depan yang terletak di sopi-sopi agar rumah bagian depan terlihat lebih estetis/ menarik. Volume kusen sopi-sopi dihitung dengan satuan buah.
Rumus : V = ∑ k

V = volume sopi - sopi
k I sopi - sopi = jumlah sopi - sopi

Desain Pintu dan Jendela

Dengan beragam desain pintu yang semakin banyak dan arstistik, kami mencoba menyuguhkan desain pintu dan jendela kepada pengunjung blog yang dapat menjadikan inspirasi bagi rumah anda. Gambar atau desain yang dapat dilihat merupakan hasil karya dari kami dapat menambah Kazanah desain/model bagi pengrajin kusen pintu, atau bagi yang menginginkan rumah dengan model pintu yang diinginkannya.
MODEL PINTU PANEL
Model Panel TM/pnl1
Model Panel TM/pnl2
Model Panel TM/pnl3
Model Panel TM/pnl4

Model Panel TM/pnl5

Model Panel TM/pnl6
Model Panel TM/pnl7

Model Panel TM/pnl8

Model Panel TM/pnl9

Model Panel TM/pnl10

Model Panel TM/pnl11

Model Panel TM/pnl12

Model Panel TM/pnl13

Model Panel TM/pnl14

Model Panel TM/pnl15